JAKARTA - Pasangan campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir membutuhkan tiga langkah lagi untuk merebut juara. Mereka kini melaju ke perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2009 setelah mengalahkan pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Ng Hui Lin 21-15, 21-19 di Gachi Bowli Stadium, Hyderabad, India, Kamis (13/8/2009).
Meski tidak mudah mewujudkan itu, tapi Nova/Lilyana diprediksi masih layak melenggang ke semifinal. Sebab, pasangan 2 BWF itu memiliki kualitas lebih baik ketimbang calon lawan, yakni pasangan Polandia Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczyk atau Diju Valiyaveetil/Jwala Gutta di babak perempat final.
Lilyana mengatakan pihaknya tak boleh menganggap remeh lawan meski mereka berada satu tingkat di belakang keduanya. Konsentrasi dan konsentrasi harus ditingkatkan untuk kembali membawa pulang gelar ganda campuran seperti dua tahun silam di Malaysia.
"Konsentrasi menjadi kunci kemenangan kami hingga ke perempat final. Jadi, kami tak boleh sedikit pun lengah meski menghadapi calon lawan yang kualitasnya berada satu tingkat di belakang kami," ungkap pemain yang akrab disapa Butet itu melalui layanan pesan singkat, Kamis (13/8/2009).
Nova/Lilyana memang tak boleh lekas jemawa. Sebab, mereka menjadi satu-satunya pasangan Indonesia di ganda campuran setelah pasangan campuran kedua Indonesia Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita dipaksa angkat koper oleh pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl 9-21, 9-21.
Selain itu, misi Nova/Lilyana terbilang berat di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis tahun ini. Bukan hanya akan menghadapi para unggulan yang kemungkinan akan dihadapi keduanya di semifinal seperti pasangan China He Hanbin/Yu Yang, tapi mereka juga diharapkan menepis keraguan publik terkait menurunnya prestasi mantan pasangan 1 BWF tersebut.
Prestasi keduanya memang sempat menurun, terlebih ketika gagal mengemas gelar saat tampil di Indonesia Open Super Series beberapa bulan lalu. "Kami harus berjuang dan berharap akan memberikan hasil maksimal di kejuaraan ini," ungkap Butet.
Sementara di babak ketiga kemarin menjadi kuburan bagi pasangan putra Indonesia. Pasangan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan tak berkutik di tangan pasangan Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari 14-21, 17-21.
Kekalahan mereka otomatis tak menyisakan satu pun wakil Indonesia di ganda putra. Sebelumnya, pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano lebih dulu angkat koper setelah takluk dari pasangan China Guo Zhendong/Xu Chen di babak kedua.
Kondisi itu menggambarkan sosok Markis Kido/Hendra Setiawan begitu diperlukan di kejuaraan dunia tersebut. Sayang, Markis/Hendra tak bisa tampil terkait belum pulihnya kesehatan Markis.
Pelatih Ganda Putra Pelatnas Cipayung Sigit Pamungkas mengatakan, pihaknya tak memberikan target muluk kepada kedua pasangan yang tampil di kejuaraan dunia ini. Pihaknya hanya ingin kedua pasangan itu mengambil hikmah untuk menambah jam terbang mereka. "Mau dibilang apa, tapi saya puas melihat penampilan anak-anak. Mereka memberikan perlawanan sengit sebelumnya," papar Sigit melalui hubungan internasional, Kamis (13/8/2009).
Sumber : Okezone
0 komentar