
HYDERABAD - Pebulutangkis tunggal putra China, Lin Dan sukses mencatatkan namanya dalam sejarah bulu tangkis dunia dengan meraih hattrick gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2009. Tampil di all Chinese Final, Lin Dan sukses menundukkan juniornya Chen Jin 21-18, 21-16 di Hyderabad, India, Minggu (16/7/2009).
Sejak awal duel, Lin Dan yang berambisi mencetak kemenangan ketiganya secara beruntun di kejuaraan dunia justru tampil santai. Pebulutangkis yang menempati unggulan lima ini lebih memilih bermain sabar. Alhasil, bermodalkan keunggulan pengalaman pebulutangkis 25 tahun ini sukses menghempaskan unggulan kedua itu di set pertama, 21-18.
Di set kedua, Chen Jin coba bangkit sementara Lin Dan tetap menerapkan permainan sabar dan mengandalkan permainan netting yang menjadi senjatanya di set pertama. Strategi ini pun kembali berbuah manis. Delapan poin yang diraih juara Olimpiade Beijing 2008 itu akhirnya meredam permainan ngotot Chen Jin dengan skor 21-16.
Dengan kemenangan ini, Lin Dan sukses mencatatkan dirinya sebagai pebututangkis putra pertama yang sukses merebut tiga gelar juara secara beruntun. Pasalnya, dua gelar sebelumnya berhasil diraihnya di Madrid, Spanyol pada 2006 (menundukkan Bao Chunlai) dan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2007 dengan menumbangkan Sony Dwi Kuncoro, lawan yang ditundukkan di Semifinal 2009 ini.
Sumber : Okezone.com

Reuters
Pada pertandingan di Gachibowli Indoor Stadium, Hyderabad, Jumat (14/8/2009), Taufik mendapatkan perlawanan cukup ketat dari Jorgensen. Namun unggulan keempat ini akhirnya menang straight set 21-19 dan 21-19.
Taufik berhasil mengalahkan pemain asal Denmark ini setelah berrtarung selama 42 menit. Dari data statistik pertandingan, ia berhasil memasukkan 23 smash kemenangan.
Namun sukses Taufik melangkah ke semifinal gagal diikuti oleh Simon, yang kalah dari Chen Jin. Simon cukup kesulitan menghadapi unggulan ke-2 asal China itu, dan menyerah dua set langsung 10-21 dan 13 -21. Chen Jin akan menjadi lawan Taufik di babak semifinal hari Sabtu besok
Sumber : Detik

Reuters
Pada pertandingan yang digelar Gachibowli Indoor Stadium, Hyderabad, Jumat (14/8/2009) malam WIB, Sony, yang hanya ditempatkan sebagai unggulan keenam, mendapati Lee, yang merupakan unggulan pertama di turnamen ini, memang tak mudah untuk ditundukkan.
Sony telat panas di set pertama yang membuatnya tertinggal sempat tertinggal 10-13. Namun setelah itu ia dapat mengejar angka, dan meraih set pembuka dengan
skor 21-16.
Kondisi berkebalikan terjadi di set kedua. Sony yang sempat mempimpin di awal-awal permainan dapat dikejar oleh Lee yang mulai tampil agresif. Lee pun
sempat unggul 15-10, sebelum akhirnya memenangi set kedua dengan skor 21-14.
Di set penentuan Sony berhasil keluar dari tekanan yang dilancarkan Lee pada awal permainan. Bisa dibilang set ini sepenuhnya menjadi milik pebulutangkis berusia 25 tahun ini.
Pada pertengahan set, Sony sempat unggul cukup jauh, 13-8, meski Lee kemudian mempertipis ketertinggalan menjadi 13-11. Tetapi setelahnya Lee mandeg, dan Sony justru leluasa mengumpulkan poin demi poin. Ia pun keluar sebagai pemenang setelah meraih set ketiga, 21-12.
Di babak semifinal Sony akan berhadapan dengan Lin Dan dari China yang pada partai perempatfinala mengalahkan wakil Denmark, Peter Hoeg Gade, 21-11 dan 21-12.
Sumber : Detik
JAKARTA - Pasangan campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir membutuhkan tiga langkah lagi untuk merebut juara. Mereka kini melaju ke perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2009 setelah mengalahkan pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Ng Hui Lin 21-15, 21-19 di Gachi Bowli Stadium, Hyderabad, India, Kamis (13/8/2009).
Meski tidak mudah mewujudkan itu, tapi Nova/Lilyana diprediksi masih layak melenggang ke semifinal. Sebab, pasangan 2 BWF itu memiliki kualitas lebih baik ketimbang calon lawan, yakni pasangan Polandia Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczyk atau Diju Valiyaveetil/Jwala Gutta di babak perempat final.
Lilyana mengatakan pihaknya tak boleh menganggap remeh lawan meski mereka berada satu tingkat di belakang keduanya. Konsentrasi dan konsentrasi harus ditingkatkan untuk kembali membawa pulang gelar ganda campuran seperti dua tahun silam di Malaysia.
"Konsentrasi menjadi kunci kemenangan kami hingga ke perempat final. Jadi, kami tak boleh sedikit pun lengah meski menghadapi calon lawan yang kualitasnya berada satu tingkat di belakang kami," ungkap pemain yang akrab disapa Butet itu melalui layanan pesan singkat, Kamis (13/8/2009).
Nova/Lilyana memang tak boleh lekas jemawa. Sebab, mereka menjadi satu-satunya pasangan Indonesia di ganda campuran setelah pasangan campuran kedua Indonesia Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita dipaksa angkat koper oleh pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl 9-21, 9-21.
Selain itu, misi Nova/Lilyana terbilang berat di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis tahun ini. Bukan hanya akan menghadapi para unggulan yang kemungkinan akan dihadapi keduanya di semifinal seperti pasangan China He Hanbin/Yu Yang, tapi mereka juga diharapkan menepis keraguan publik terkait menurunnya prestasi mantan pasangan 1 BWF tersebut.
Prestasi keduanya memang sempat menurun, terlebih ketika gagal mengemas gelar saat tampil di Indonesia Open Super Series beberapa bulan lalu. "Kami harus berjuang dan berharap akan memberikan hasil maksimal di kejuaraan ini," ungkap Butet.
Sementara di babak ketiga kemarin menjadi kuburan bagi pasangan putra Indonesia. Pasangan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan tak berkutik di tangan pasangan Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari 14-21, 17-21.
Kekalahan mereka otomatis tak menyisakan satu pun wakil Indonesia di ganda putra. Sebelumnya, pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano lebih dulu angkat koper setelah takluk dari pasangan China Guo Zhendong/Xu Chen di babak kedua.
Kondisi itu menggambarkan sosok Markis Kido/Hendra Setiawan begitu diperlukan di kejuaraan dunia tersebut. Sayang, Markis/Hendra tak bisa tampil terkait belum pulihnya kesehatan Markis.
Pelatih Ganda Putra Pelatnas Cipayung Sigit Pamungkas mengatakan, pihaknya tak memberikan target muluk kepada kedua pasangan yang tampil di kejuaraan dunia ini. Pihaknya hanya ingin kedua pasangan itu mengambil hikmah untuk menambah jam terbang mereka. "Mau dibilang apa, tapi saya puas melihat penampilan anak-anak. Mereka memberikan perlawanan sengit sebelumnya," papar Sigit melalui hubungan internasional, Kamis (13/8/2009).
Sumber : Okezone

JAKARTA - Tunggal putra Indonesia masih menjanjikan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2009. Taufik Hidayat dan Simon Santoso belum menemui rintangan menembus babak perempat final.
Taufik selaku unggulan keempat melenggang mulus ke perempat final setelah mengandaskan perjuangan tunggal putra Taiwan Hsieh Yu Hsing 21-15, 21-19. Taufik bahkan diyakini akan terus melaju ke semifinal. Sebab, dia akan menghadapi nonunggulan asal Denmark Jan O Jorgensen di perempat final.
Namun, Taufik jangan optimistis berlebihan. Sebab, Jorgensen mencatat prestasi menyakinkan ketika menumbangkan unggulan Thailand Boonsak Ponsana 18-21, 21-14, 21-14 di babak ketiga.
Sementara Simon melaju ke babak perempat final setelah mengalahkan tunggal putra Jepang Kenichi Tago dua set langsung 21-10, 21-12. Di babak perempat final, Simon masih menunggu pemenang antara Wong Choong Hann dari Malaysia versus Chen Jin dari China.
HYDERABAD - Dua tunggal putra andalan Indonesia, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro berhasil menembus ke babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulutangkis di India.
Dalam pertarungan di Hyderabad, Rabu (12/8/2009), Taufik berhasil lolos setelah menumbangkan Mathieu Lo Ying Ping dua set langsung 21-17, 21-15 dalam waktu setengah jam.
Di babak ketiga nanti, Taufik akan berhadapan dengan Hsieh Yu Hsing. Pebulutangkis asal Taiwan itu lolos setelah menyudahi perlawanan Ng Wei dengan skor 24-22, 20-22, 21-18.
Sementara itu, Sony juga berhasil mengikuti jejak Taufik menembus babak selanjutnya. Pebulutangkis andalan Indonesia itu memastikannya setelah menumbangkan Wacha Przemyslaw dari Polandia 21-12, 21-13.
Pada babak selanjutnya, Sony akan berhadapan dengan pemenang antara Anand Chetan yang akan berhadapan dengan Stilian Makarski.
Sumber : Okezone