
JAKARTA - Juniper Networks mengklaim seri EX Ethernet Switches membukukan pertumbuhan sekira 44 persen pada periode 2009 dan telah melewati batas satu juta pengapalan ports.
Menurut laporan Dell'Oro Ethernet Switching Market Seri switch EX dari Juniper membukukan pertumbuhan sebesar 44 persen melebihi kuartal sebelumnya, dan 312 persen melebihi periode kuartal yang sama tahun lalu.
Kesuksesan lini produk didorong oleh transaksi substansial pada beberapa segmen industri seperti pemerintah, pendidikan, manufaktur dan layanan perbankan, meliputi ultra-low latency core network untuk pusat data terkonsolidasi milik Euronext di Bursa Saham New York (NYSE).
"Berdasarkan perusahaan yang termasuk dalam laporan Dell'Oro, pendapatan pengiriman selama lima kuartal terakhir, Juniper telah mengalami pertumbuhan untuk switch seri EX lebih cepat dari enterprise Layer 2/Layer 3 manapun yang ada di pasar," kata Mike Banic, Vice President of Product Marketing Ethernet Platforms Group Juniper Networks, melalui keterangan resminya, Kamis (20/8/2009).
"Strategi kami untuk menghantarkan jaringan berkinerja tinggi, dengan total cost ownership yang rendah telah tersebar di seluruh Amerika; Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Asia Pasifik, dan hal ini telah memungkinkan kita untuk meraih pangsa pasar," tambahnya
Seri EX dari Juniper mewakili kelas terbaru untuk switch enterprise, dan diciptakan secara spesifik untuk memenuhi permintaan teknologi berkinerja tinggi untuk segmen bisnis.
Seri EX, yang meliputi lini produk EX2500, EX3200, EX4200 dan EX8200, sebagaimana juga seri terbaru dari Juniper yaitu; EX2200, telah memajukan efisiensi dari teknologi jaringan dengan memungkinkan infrastruktur jaringan berkinerja tinggi berdasarkan tiga hal; keringkasan operasional, keandalan kelas carrier, dan keamanan terintegrasi.
Sumber : okezone.com
- Berbeda. Itulah kesan pertama CHIP ketika melihat speaker ini. Dibandingkan speaker Simbadda terdahulu yang pernah diuji, speaker yang satu ini tampil jauh lebih “serius”. Lihat saja, satelitnya dibalut bahan logam aluminum sehingga terasa lebih berbobot. Boks subwoofer-nya juga dibalut kayu lapis yang cukup menawan. Tidak hanya itu, Simbadda menyertakan kabel satelit dan kabel koneksi audio dengan kualitas di atas standar. Di sisi desain, tampaknya Simbadda belum meninggalkan ciri khasnya yang cukup pasaran.


Karakter speaker ini menonjol sekali pada bagian vocal. Nada menengah dan atas terdengar “crispy”, tetapi tidak “kering” berkat tendangan bass-nya yang cukup merata. Jelas sekali Simbadda ingin menargetkan speaker ini untuk musik bernuansa jazz. Beberapa preset bisa dipilih lewat remote-nya. Anda juga masih bisa melakukan fine tuning pada kontrol treble dan bass.
Kesimpulan Meskipun masih ditemukan beberapa kekurangan, Simbadda menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas speaker-nya.

Pahlawan kesiangan, graphics card keluaran MSI ini baru saja datang ke Lab CHIP sehari sebelum deadline untuk artikel perbandingan graphics card GTX275 pada majalah CHIP edisi September, oleh karena itu CHIP akan menguji performa yang dimiliki graphics card ini.

Setelah sebelumnya MSI merilis GTX260 Lightning-nya yang performa dan kemampuan overclock yang sangat tinggi, kali ini mereka kembali merilis GTX275 varian Lightning dengan memori 1792MB. Saat pertama kali memegang fisik graphics card ini, terlihat perbedaan dari GTX275 lain yang telah diuji sebelumnya. MSI menggunakan pendingin TWIN FROZR generasi ke-dua, HSF ini menggunakan dua buah kipas 8cm dengan bodi dari material alumunium dan 5 buah heatpipe yang membuatnya terlihat sangat kokoh dan juga menjadi cukup berat yaitu 1,81 kg, apabila dibandingkan GTX275 reference yang hanya 1,4 kg. Komponen-komponen yang digunakan pada graphics card ini memiliki kualitas tinggi(Military Class) yang bertujuan memang untuk Heavy Overclocking. MSI mengklaim bahwa GTX275 Lightning yang di overclock pada core 780Mhz dapat menyaingi performa GTX285 standar pada pengujian 3DMark Vantage.

N275GTX Lightning ini sendiri hanya diset pada clock 700Mhz pada core dan 1150Mhz pada memorinya. MSI memberikan utility Lightning Afterburner untuk kebutuhan overclocking, dan user sendiri dapat menentukan clock maksimal yang dapat dicapai dari card ini. Interface dari utility ini sendiri cukup simple, terdapat tiga opsi yang dapat dirubah yaitu voltase, core clock, dan memori. Dengan kombinasi yang tepat graphics card ini dapat memberikan performa yang sangat tinggi.
Setelah melakukan pengujian singkat, CHIP mendapatkan clock 780/2400 dengan voltase 1,2748V. Sempat didapat core hingga 820/2400 tetapi pada saat tertentu, driver sering berhenti merespon dan menyebabkan sistem menjadi crash, dan skor yang didapat pun tidak lebih tinggi dari setingan 780/2400. CHIP membandingkan GTX275 Lightning ini dengan ASUS GTX285 TOP(670/2600) menggunakan 3DMark Vantage dan Farcry2.
Testbed yang digunakan adalah :
CPU: INTEL Q9650 @3 GHz
Memory: KINGSTON KHX8500D2K2/2G 2GB
LCD: Fujitsu 21.5 @ 1920*1080
Hard disk: WESTERN DIGITAL WD1600 AAJS 160 GB
Motherboard: Gigabyte EP45-UD3P
Power Supply: Coolermaster 850 Watt Real Power Pro
DVD Writer: Lite-On DVD-RW 22x
Driver VGA: 190.38WHQL
Pengujian
Vantage Performance Test
MSI GTX275 Lightning @ 780/2400
3DMark Score: P15138
GPU Score: 12418
CPU Score: 44151
ASUS GTX285 TOP @ 670/2600
3DMark Score: P15208
GPU Score: 12531
CPU Score: 42345
Farcry 2 / 1920*1080 Very High DX10
MSI GTX275 Lightning @ 780/2400
Avg. Framerate: 74.46
Max. Framerate: 112.75
Min. Framerate: 52.02
ASUS GTX285 TOP @ 670/2600
Avg. Framerate: 73.26
Max. Framerate: 112.1
Min. Framerate: 52.28
Click to enlarge
Pernyataan MSI yang mengklaim bahwa graphics card Lightning miliknya ini dapat menandingi GTX285 standar, ternyata bukan sekedar omong besar belaka. Dari tes singkat yang CHIP lakukan, skor yang didapat dari graphics card ini hampir menyamai dengan skor GTX285 versi overclock dari ASUS. Bahkan dari tes benchmark Farcry2 GTX275 Lightning ini mengungguli 1,2fps dari GTX285TOP.
CHIP kagum dengan solusi pendingin TwinFrozr II yang digunakan GTX275 MSI ini. Dengan keadaan suhu ruangan lab CHIP 23,5 derajat celcius, suhu idle menunjukkan 30,05 derajat celcius dan full load pada tes Vantage suhu core-nya hanya mencapai 48,03 derajat celcius. Belum puas CHIP mencoba menggunakan aplikasi Furmark extreme burn test dan hasilnya suhu maksimal pada keadaan heavy overclocked (780/2400) mencapai 64c dan masih tergolong cukup dingin. Begitu juga dengan noise yang dihasilkan pada fan 100% masih dirasa cukup hening.
Kesimpulan
Seharusnya apabila utility overclocking bawaannya mengizinkan voltase yang lebih tinggi, mungkin core yang didapat bisa lebih tinggi lagi mengingat suhu kerjanya yang masih rendah. Dengan kemampuan overclock yang sangat istimewa, graphics card ini sangat menarik dan dapat dijadikan pilihan alternatif dalam memilih graphics card kelas high-end. Harga yang ditawarkan pun cukup menarik karena berada dikisaran US$330, apabila dibandingkan dengan harga GTX285 yang masih dikisaran US$360-390.
Sumber : chip.co.id

Kantor IBM (Foto: Post Bulletin)
SAN FRANCSICO - Internasional Business Machines Corp (IBM) tengah mengembangkan sebuah kartu chip, yang terinspirasi dari DNA tubuh manusia.
Perusahaan penyedia perangkat keras tersebut, akan menjadikan jaringan dalam tubuh manusia atau yang dikenal dengan DNA, untuk membuat struktur pada microchips IBM generasi selanjutnya. Oleh IBM, microchpis ini menjadikannya sebagai kartu chip tertipis dan mampu dijual dengan harga murah.
"Ini adalah demonstrasi pertama yang menggunakan molekul biologi untuk membantu proses dalam industri semikonduktor," jelas peneliti IBM Spike Narayan, seperti yang dilansir Reuters, Selasa (18/8/2009).
"Pada dasarnya, kami ingin memberitahukan kalau DNA bisa menjadi ilham dalam membuat barang elektronik. Karena di dalam jaringan DNA yang rumit, ada kemampuan yang luar biasa," tambahnya.
Akan tetapi, kita harus sabar melihat Chip terkecil ini. Sebab, Narayan memprediksi kalau, paling lama 10 tahun mendatang, microchip ini benar-benar selesai disempurnakan. Dan bisa digunakan oleh industri semikonduktor.
Sumber : Okezone.com

HP Building
NEW DELHI - Sejak diakuisisi HP beberapa waktu lalu, EDS mengalami perubahan yang bertahap. Salah satunya adalah menurunnya gaji yang mereka dapat selama ini.
Keterangan resmi HP, seperti dikutip melalui Times of India, Selasa (11/8/2009), mengatakan bahwa HP berencana untuk memotong gaji karyawan EDS sebesar 30 persen. Langkah ini semata-mata untuk menerapkan prinsip keadilan kepada seluruh karyawan HP, termasuk EDS.
Menurut HP, selama ini gaji karyawan EDS dianggap tidak sama dengan apa yang telah diberikan oleh HP kepada karyawannya yang lain, tentunya dengan perbandingan pada posisi jabatan yang sama. Oleh karena itu, HP harus menyamakan gaji karyawan EDS, hingga setara dengan gaji karyawan HP yang memiliki jabatan yang sama.
"Sebagai bagian dari proses integrasi antara HP dan EDS, kami juga ingin menjalankan prinsip keadilan dimana seluruh karyawan memiliki peranan yang sama, menerima kompensasi yang sama pula berdasarkan rata-rata ketentuan yang berlaku. Hal ini untuk menjaga keseimbangan kesejahteraan karyawan," ujar pihak HP.
Pada awal April, HP telah lebih dulu memangkas gaji karyawan EDS yang dianggap mengalami kelebihan hingga total USD40.000. Kemudian pada bulan Februari sebelumnya, HP mengatakan akan memangkas gaji seluruh karyawannya mulai 2,5 persen hingga 20 persen dikarenakan tahun fiskal yang merugi.
HP telah mengakuisisi EDS sejak Mei 2008 dengan nilai USD13,9 miliar atau sekira USD25 per saham.
Sumber : Okezone.com

Intel Vs AMD
SAN FRANSISCO - Pangsa pasar prosesor Intel x86 pada kuartal kedua tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, bahkan mencapai 80,5 persen.
Dilansir melalui Digitimes, Senin (10/8/2009), pasar CPU x86 Intel meningkat dari kuartal sebelumnya yang hanya 78,2 persen. Berdasarkan kesimpulan perusahaan riset Mercury Research, hal ini dikarenakan aksi pemangkasan harga desktop CPU.
Jika Intel meningkat, berbeda halnya dengan AMD, yang pangsa pasarnya terus menurun hingga 20,9 persen pada kuartal pertama 2009 menjadi 18,7 persen pada kuartal kedua tahun ini.
Secara keseluruhan, pengapalan CPU x86 pada kuartal kedua ini meningkat 13,8 persen namun angkanya tetap menurun 2,9 persen year on year.
Sumber : okezone
JAKARTA - Gartner menempatkan NCR Corporation sebagai salah satu dari 3 penyedia perawatan dan dukungan piranti keras teratas untuk industri keuangan di Asia berdasarkan penghasilan dari layanan untuk tahun 2008.
"Kami bangga diakui sebagai salah satu dari 3 penyedia dukungan piranti keras teratas untuk sektor keuangan di Asia. Kami percaya bahwa sebagian besar keberhasilan kami adalah karena kemampuan kami dalam Managed Services yang baik, di mana pelanggan industri keuangan terus menghargai kualitas, kehandalan dan nilai layanan tersebut, yang memudahkan mereka untuk mentransformasi bisnis mereka," ujar Managing Director NCR Stuart Buttar di Asia Tenggara, melalui keterangan resminya, Senin (10/8/2009).
Kemampuan Managed Services NCR menjamin bank-bank pelanggan untuk meningkatkan layanan dan ketersediaan ATM di setiap waktu. Outsourcing pengelolaan ATM memudahkan bank untuk fokus pada kompetensi penjualan dan layanan pelanggan mereka, serta menyerahkan pengelolaan kepada ahlinya. NCR mengelola lebih dari 12.000 ATM untuk bank-bank di seluruh India dan Asia Tenggara. Sebagian bank terbesar di India yang menggunakan portofolio Managed Services NCR mencakup SBI, HDFC, Punjab National Bank dan HSBC. Sementara itu, bank-bank terkemuka di Asia Tenggara yang telah bermitra dengan NCR mencakup OCBC dan DBS Bank.
Portofolio layanan NCR memberikan dukungan dan integrasi TI yang terbaik di kelasnya, sehingga memperkuat peran NCR sebagai pemimpin dalam hal teknologi self-service untuk industri keuangan. NCR meningkatkan dukungan pelanggan dengan mengintegrasikan layanan bisnis dari berbagai vendor, di berbagai jalur, dari satu titik akuntabilitas.
Solusi Managed Services NCR yang lengkap mencakup identifikasi situs, instalasi dan pengoperasian ATM, sampai dengan pengawasan dan pengelolaan menyeluruh jaringan ATM, termasuk incidence management (IM), pengawasan, pengelolaan kas, penggantian kas, software distribution (SDO), first line maintenance (FLM), pengelolaan barang sekali pakai, perawatan, layanan housekeeping, network and systems management (NSM), dan sistem pengelolaan perusahaan global.
Sumber : Okezone
Ingatkah Anda tentang produk hybrid crossfire dari AMD dan ATI belum lama ini? Tak ingin kalah dengan pesaingnya tersebut, NVIDIA yang merupakan rival berat AMD dan ATI meluncurkan produk pesaingnya yaitu Hybrid SLI.

Dipersenjati dengan chipset NVIDIA nForce 750a SLI, motherboard ini menyandang feature PCIe 2.0, HyperTransport 3.0 dan NVIDIA Hybrid SLI. Feature utama dari chipset ini adalah Hybrid SLI yang artinya sistem Anda dapat memperoleh tambahan tenaga dengan menggabungkan graphics on board dengan graphics card tambahan. Feature ini akan terasa efektivitasnya saat board dipadukan dengan graphics card kelas ekonomis yang mendukung Hybrid SLI (8400GS).

Feature lainnya yang cukup menarik adalah penggunaan heatsink Space-Pipe yang menyalurkan panas dari chipset dan PWM pada fin yang berada di sekitar area prosesor untuk kemudian ditiup dengan angin dari HSF. Sayangnya, ketika Anda ingin menjalankan SLI Anda harus direpotkan dengan memindahkan cukup banyak jumper pada bagian tengah motherboard ini.

Untuk Anda yang gemar mengutak-atik, Biostar menyertakan beberapa software tambahan seperti BIOS-Flasher dan BIO-ReLife untuk menyelamatkan BIOS Anda serta O.N.E dan T-Power 2 untuk memudahkan overclock.
Ketika diujikan, kinerjanya memang tidak terlalu menonjol tetapi penghematan enerji yang dicatat terlihat cukup signifikan di mana total daya yang digunakan ketika berada dalam kondisi idle adalah sekitar 97 Watt dan 184 Watt dalam keadaan full load.
Kesimpulan: Tema yang diusung motherboard ini adalah harga ekonomis dengan kemampuan upgrade ke kemampuan yang lebih tinggi dengan SLI.
Sumber : Chip Online Indonesia

Namun, ada satu hal yang kurang dari produknya kali ini, yaitu led ataupun indikator listrik. Motherboard ini tidak memiliki indikator listrik sehingga agak sedikit membingungkan untuk mengetahui apakah listrik sudah masuk atau belum.

Dengan tingkat kestabilan yang baik, produk ini berhasil melahap semua pengujian dengan baik pula.
Pengujian PCMark05 sampai dengan pengujian COH menunjukkan hasil yang memuaskan. Sementara itu, walaupun tidak dapat dikatakan hebat pengujian transfering data dan encoding video masih terbilang dapat diandalkan.

Dilihat dari bentuk motherboard yang tergolong tidak begitu besar, hampir dapat dikatakan tidak ada masalah yang cukup berarti pada saat pemasangan board ini dalam casing. Dengan demikian, jalur pembuangan udara panas yang baik pun akan mudah diperoleh. Namun, lain halnya jika Anda memasang sebuah graphics card yang memiliki HSF cukup besar.
Hal ini akan menjadi masalah pada heatsink chipset jika telah dipasangkan dengan fan selain berdampak juga pada jalur airflow pembuangan udara panas.
Sumber : Chip Online Indonesia

Produk ini menempatkan heatsink chipset agak sedikit menjauh dari soket prosesor. Hal ini akan memudahkan pemasangan heatsink prosesor yang cukup besar. Sayangnya, pemasangan graphics card yang agak besar akan memakan dua buah soket sata.

Dengan menggunakan basis AwardBios, konfigurasi dan menu BIOS motherboard ini terasa sangat familiar. Dengan penjelasan yang cukup maksimal dari manual book motherboard ini, konfigurasi BIOS untuk mendapatkan kinerja maksimal akan sangat mudah dilakukan. Namun, kelemahan motherboard ini adalah panas yang dihasilkan oleh chipset mencapai suhu 70 derajat celcius pada saat idle di bawah suhu ruangan ber-AC.

Motherboard dengan graphics card on board ini memiliki kinerja yang lumayan. Dengan kemampuan untuk bermain games sederhana, motherboard ini masih dapat diandalkan untuk menonton film ataupun mengerjakan pekerjaan kantor sambil mendengarkan musik. Jika Anda menginginkan kinerja yang lebih maksimal, satu buah slot PCIe 16x telah tersedia untuk dipasangkan graphics card tambahan.
Sumber : Chip Online Indonesia

Untuk memori, sebanyak empat buah slot memory DDR2 yang mendukung DDR2 1200 tersedia pada motherboard ini. Dukungan CrossfireX tersedia dengan adanya dua buah slot PCI Express 2.0 x16. Dua buah slot PCI Express x4, sebuah PCIe x1, dan dua buah slot PCI juga telah tersedia. Untuk storage, Southbridge ICH10R memberikan enam buah slot SATAII dan chipset Gigabyte SATA2 memberikan empat buah slot SATAII yang mendukung smart backup dan sebuah slot konektor IDE.

Terpasang empat buah Realtek 8111C yang menyediakan empat konektor LAN untuk kebutuhan networking Anda. Chip Realtek ALC889A menangani dukungan HD audio untuk 7.1 channel pada enam buah audio jack, optical, dan coaxial SPDIF. Sementara itu, untuk koneksi firewire didukung oleh chip Texas Instrument TSB43AB23.

CHIP menguji fasilitas Dynamic Energy Saver Advanced pada EP45-DQ6. Kali ini fasilitas C1E dan EIST untuk prosesor adalah syarat mutlak agar DES bisa berjalan. Sekali lagi, perbedaan performa saat DES dinyalakan dan dimatikan tidak menunjukkan adanya perubahan yang berarti. Untuk itu, nyalakan saja DES-nya untuk penggunaan sehari-hari.
Sumber : Chip Online Indonesia

Selain dukungan dua standar memori serta WiFi, board ini mendukung CrossFireX. Sayangnya, Anda harus mengubah manual mode PCIx-nya dengan membalik card yang tersedia di antara dua slot PCI x8. Selain itu, tersedia dua buah slot PCI Express x1 dan tiga buah slot PCI. Untuk storage, Southbridge ICH10R memberikan empat buah slot SATAII.

J-Micron memberikan empat slot, dua di antaranya di-share dengan slot eSATA dan sebuah slot konektor IDE. Dua buah Realtek 8111C yang menyediakan dua konektor LAN yang terletak pada sisi belakang board.
Chip Realtek ALC890 menangani dukungan HD audio untuk 7.1 channel pada enam buah audio jack, optical, dan coaxial SPDIF. Sementara itu untuk firewire didukung oleh chip VIA 6308S.

Pengujian
CHIP cukup menyayangkan strapping memory dan mode CrossfireX harus dilakukan secara manual. Jika tidak diset dengan benar, maka motherboard ini akan diam seribu bahasa. Untuk itu, buku manual mutlak harus Anda baca. Pada benchmark, terlihat bahwa ASRock mendesain board ini agar optimal sewaktu memakai DDR3 saja karena performanya kurang tinggi saat CHIP menggunakan DDR2.
Sumber : Chip Online Indonesia

Hybrid SLI merupakan senjata utama dalam motherboard ini. CHIP sangat menyarankan Anda yang membeli motherboard ini agar segera meng-update BIOS dan driver-nya ke versi yang terbaru terutama jika Anda ingin menjalankan Hybrid SLI-nya.
Desain motherboard mini ATX ini cukup baik, dimana letak slot memori berjauhan dengan slot PCIx. Kode debug pun didesain terletak di back panel sehingga Anda tidak perlu membuka casing saat menemui masalah hardware.

Sebanyak tujuh SATA2 Slot bisa ditemui di sini yang dua di antaranya disediakan dari chip Marvel. Untuk slot ekspansi, terdapat sebuah slot PCIe x16, sebuah PCIe x1, dan dua buah slot PCI. Slot memori DDR2 tersedia sebanyak empat buah. Onboard graphics card-nya pun menawarkan konektor VGA, DVI, dan HDMI. Pada sisi belakang, Anda akan menemukan empat slot USB, sebuah LAN, sebuah eSATA, serta dukungan Audio 7.1.

CHIP menguji dengan menggunakan onboard graphics card dan Hybrid SLI-nya. Saat menggunakan onboard graphics card-nya, kinerja untuk gaming terasa tidak baik. Kinerjanya cukup baik setelah Hybrid SLI diaktifkan, setidaknya game berjalan cukup baik pada resolusi 800x600.
Sumber : Chip Online Indonesia
Gigabyte tampaknya sengaja mempertahankan DDR2 pada produknya ini. Akan tetapi, produsen ini juga menyiapkan versi DDR3 yang tentunya menjadi solusi lebih mahal. DDR2 memang masih menjadi daya tarik bagi sebagian besar orang yang menyukai timing ketat dan ingin mempertahankan memory ‘sakti’ nya.
WATERCOOLING - Water Cooling Chipset disediakan oleh Gigabyte.
Dari hasil pengujian, pada performa standar, hampir tidak terasa bedanya dengan motherboard lainnya yang menggunakan DDR3. Pada beberapa pengujian, bahkan bisa mengungguli performa dari motherboard yang menggunakan DDR3. Hal tersebut tampaknya dikarenakan oleh ketatnya timing yang dimiliki oleh DDR2.
SileNT-PIPE Silent Pipe menjadi solusi alternatif selain watercooling.
Dari segi lain, untuk penggunaan gaming, CHIP sedikit kecewa, karena dibalik segulang fitur yang disediakan, audio yang terpasang tergolong cukup standar.
Seperti biasa, CHIP mencoba melakukan overclocking pada hampir setiap produk yang diujikan di CHIP Test Center. Awalnya sedikit kesulitan dialami karena lengkap dan ramainya fitur BIOS produk ini. Namun setelah memahami perangainya, CHIP akhirnya dapat melakukan overclock dengan mudah. Angka 4GHz pada QX9650 pun akhirnya tercapai tanpa pendingin ekstrim.
KESIMPULAN: CHIP merasa produk ini solusi terbaik untuk overclocker. Sama seperti Ferrari memanjakan pembalap.
Sumber : Chip Online Indonesia
Overclocking? Bukan Masalah!
Foxconn sebagai produsen motherboard OEM terbesar, kali ini mencoba menguatkan nama Foxconn sendiri dengan mengeluarkan Foxconn Black-OPS. Black-OPS merupakan salah satu produk dari segmen Quantum-Force yang mengincar pasar overclocking dan gaming. Seperti diketahui, motherboard Quantum-Force pertama adalah Foxconn Mars yang mengusung chipset INTEL P35 yang sukses di pasaran overclocking. Oleh sebab itu, banyak yang menaruh optimisme yang tinggi pada Black-OPS ini.
Black-OPS mengusung chipset INTEL X48 dengan menggunakan memory DDR3 untuk memperlebar bandwidth yang akan dihasilkan untuk mengejar performa tertinggi dari sebuah sistem komputer. Selain itu, Black-OPS juga menggunakan sebuah sound card expanded dengan konektor pin. Ini tentu dengan pertimbangan agar menghasilkan suara yang lebih baik.
DRY ICE POT - Dry Ice pot menjadi salah satu kelengkapan FOXCONN Black-OPS.
CHIP memasangkan INTEL QX9650 untuk mengeluarkan performa sesungguhnya dari motherboard ini. Dari pemasangan dan instalasi, sama sekali tidak ada hambatan yang dihadapi oleh CHIP. Ini didapat berkat ergonomi yang baik. Satu hal yang tetap CHIP rasa kurang adalah peletakan tombol reset CMOS pada motherboard yang terlalu berdekatan dengan tombol reset PC. CHIP beberapa kali salah menekan tombol tersebut, sehingga seluruh setting harus dilakukan kembali. Overclock juga dirasa cukup mudah, terbukti dengan mudahnya QX9650 memasuki 4GHz tanpa bantuan pendingin ekstrim.
SOUND CARD - Sound Card terpisah menghasilkan suara yang lebih jernih.
KESIMPULAN: Foxconn Black-OPS melanjutkan kesuksesan dari Foxconn Mars dengan perbaikan fitur di sana-sini menjadikan motherboard ini nyaris sempurna di segala aspek.
Sumber : Chip Online Indonesia
Board untuk Overclocking
- Motherboard ini memiliki desain yang sederhana namun cukup efektif. Letak PCIe 16x yang agak berjauhan memberikan ruang untuk pemasangan dua buah graphics card dengan HSF yang besar. Sayangnya, posisi PCIe tidak mengijinkan penggunaan tiga graphics card berukuran besar. Power 4 pin dan chipset northbrigde agak berjauhan dari letak soket prosesor sehingga memungkinkan untuk pemasangan HSF yang besar. Walaupun HSF untuk northbridge dan mosfet tidak mempergunakan heatpipe namun panas yang dihasilkan dapat diatasi dengan baik.
Selain desain yang sederhana dan menarik, motherboard ini juga dilengkapi dengan feature BIOS yang berlimpah, seperti pengaturan tegangan CPU, northbridge, dan southbridge. Tidak ketinggalan pengaturan tegangan dan timing untuk mendongkrak kinerja dari memory. Kebutuhan untuk overclock tersedia cukup lengkap pada BIOS motherboard ini. Hal tersebut memang merupakan ciri khas Abit.


kesimpulan Motherboard ini membanderol harga yang cukup sesuai. Ini terlihat dari feature dan perlengkapan yang diberikan pada paket penjualan. Melihat kinerja yang dapat diandalkan, potensi untuk overclocking yang cukup tinggi, dan penggunaan chipset X48, motherboard ini jelas diorientasikan untuk enthusiast user.
Sumber : Chip Online Indonesia
ECS Edisi Khusus
- Kali ini ECS membuat sebuah produk yang cukup menarik perhatian CHIP. Motherboard ini mempersenjatai chipset northbridge dan southbridge-nya dengan QOOLTech II untuk mengatasi panas yang dihasilkan. Untuk pemasangan HSF, ruang di sekitar prosesor memang masih cukup lega. Akan tetapi, letak soket power 8 pin yang berdekatan dengan soket prosesor akan sedikit menyulitkan pada saat melakukan bongkar pasang HSF prosesor. Sementara itu, penggunaan soket SATA yang masih menghadap ke atas akan menyulitkan pemasangan graphics card berukuran besar.
Walaupun BIOS motherboard ini tidak terlalu lengkap menyediakan feature untuk overclocking, namun overclocking masih mungkin dilakukan. Sementara itu, dokumentasi yang tersedia pada paket penjualan motherboard ini memberikan keterangan mulai dari feature yang tersedia, proses instalasi periferal tambahan, sampai dengan keterangan mengenai BIOS. Semua dijelaskan dengan baik dan informatif.


Walaupun motherboard ini murah, namun bukan berarti motherboard ini "murahan". Performa dan kinerja yang dihasilkan selama pengujian berlangsung tidak dapat dipandang sebelah mata. Kestabilan motherboard ini pada saat pengujian overclocking patut diancungi jempol. Potensi untuk overclock yang lebih tinggi pun tersirat pada saat pengujian berlangsung.
kesimpulan: Walaupun paket penjualan ECS Black Series ber-chipset X48 ini terkesan sederhana namun motherboard ini dapat menunjukkan kinerja yang tidak kalah bersaing dengan motherboard papan atas. Bagi para enthusiast dan gamer dengan dana sedikit ketat, motherboard ini layak dijadikan bahan pertimbangan.
Sumber : Chip Online Indonesia

With Sun Microsystems Inc. on the verge of being absorbed by Oracle Corp., one of its biggest longtime rivals, Hewlett-Packard Co. today announced plans to go after its customers with various migration deals and discounts.
In short, Sun is bleeding and the sharks are gathering around it. Just yesterday, Sun said it expects fourth-quarter revenues to plunge to between $2.58 billion to $2.68 billion, from $3.78 billion during the same period last year. Sun's fourth fiscal period ended June 30, and Oracle is looking to complete its acquisition of the struggling computer maker by the end of August unless it's held up by a U.S. Department of Justice antitrust review.
HP is aiming its migration packages at Sun users that are running the Solaris operating system on UltraSparc machines. HP is the leading supplier of x86-based systems running Solaris and is increasing its investment in that technology -- hence the focus of the migration deals and discounts is on the UltraSparc users, said Paul Gottsegen, vice president of integrated marketing at HP.
Gottsegen added that he believes the majority of Sun hardware users will look to migrate to Linux and that those users may move to Solaris x86 for an interim period.
HP's new Sun Complete Care program offers free migration consulting; special financing terms such as 90-day payment deferral, server trade-in credit and rebates; up to 85% off HP-UX 11i with a Solaris trade-in; up to 30% off training programs; and other incentives.
Larry Ellison, Oracle's CEO, cited Solaris along with Java as a key asset his firm will gain with the acquisition. "The Solaris operating system is by far the best Unix technology available in the market," Ellison said during the announcement in April that the company had agreed to buy Sun.
But Ellison hasn't said much since then about Oracle's plans for Sun's hardware, probably because merger-related legal constraints prevent executives of both companies from detailing postmerger product changes, said Jonathan Eunice, an analyst at Illuminata in Nashua, N.H.
"The biggest issue they are facing right now is uncertainty," Eunice said. "It is impossible for Sun to represent what Oracle will do with any of these assets, and it is also impossible for Oracle to say what they do with these assets."
Steve Hassell, CIO at Sun UltraSparc user Emerson Electric Co., said his firm has no immediate plans to move off that platform. "We feel that where we stand, we are fine," Hassell said. "But you can assume we are having a whole lot of conversations with Oracle.
"Even if [Oracle] decides in the long run to move away from Sparc, it's not going to be something that is going to happen in the very near term," Hassell added.
Although HP said that the incentive package announced today for Sun customers is new, what is not new are competitive attack campaigns in similar circumstances. Vendors typically have some ongoing campaign targeting specific rivals. And IBM has a permanent effort called the Migration Factory aimed at the customers of all its competitors, including HP.

IBM on Thursday reported second-quarter earnings of $2.32 per share, an 18% increase over last year, but said revenue fell 13% to $23.3 billion. Net income for Q2 rose 12% to $3.1 billion.
Analysts polled by Thomson Reuters had predicted earnings of $2.02 per share and $23.59 billion in revenue.
But in a ray of hope for a market eager for any sign of economic recovery, IBM also raised its full-year earnings expectations to at least $9.70 per share, compared to at least $9.20 per share.
During a conference call, IBM Chief Financial Officer Mark Loughridge cited cost-cutting measures and moves toward "higher-value segments" as reasons why the company has been able to "improve margin and profit even with declining sales."
The Q2 results were mixed when broken down by category.
Software revenues fell 7% to $5.2 billion compared to the same period last year, but IBM said it expected pre-tax software income to see double-digit growth rates this year and rise to $8 billion.
WebSphere performed especially well within the software segment, with sales up 8% over last year.
But IBM's Lotus collaboration and messaging applications suffered a 14% decrease in sales, a performance Loughridge chalked up to weak customer demand due to workforce downsizing and other factors.
Total services revenue fell 12% -- indicating the reluctance of companies to embark on major IT projects amid the weak economy -- but pre-tax income was up 23%. Global Business Services revenue was $4.3 billion, a drop of 15%, while Global Technology Services revenue fell to $9.1 billion, down 10%.
Meanwhile, revenue in the Systems and Technology division dropped 26% compared to the corresponding quarter last year, to $3.9 billion. System z mainframe revenues particularly suffered, falling 39%.
But IBM is hoping to turn that around with an upcoming series of System z offerings that are pre-integrated with software for business intelligence and other purposes, according to Loughridge.
IBM also has other key initiatives underway, including its program for helping companies build private computing clouds, Loughridge said.
However, Big Blue is facing serious competitive challenges, including from Oracle in the middleware arena. Oracle launched Fusion Middleware 11g this month, and along with the hardware sales it will gain from the pending acquisition of Sun Microsystems, the company is hoping to become a full-stack provider for customers.

AMD's 785G chipset provides better raw graphics performance than its predecessor, the 780G, and has advanced HD video decoding features built into the integrated graphics controller. The graphics core is based on the ATI Radeon HD 4200 graphics processor, an improvement over the Radeon HD 3200 in the 780G chipset.
The new graphics core provides clearer images and brighter colors, said Brent Barry, product marketing manager for desktops at AMD. The earlier chipsets mostly unloaded HD video decoding from the CPU to the graphics controller, while the new chipset does some of the post-processing to enhance video quality, Barry said.
It builds in support for a range of video interfaces to transmit HD images to display devices, including HDMI (High-Definition Multimedia Interface) 1.3 and DisplayPort.
The chipset is also the first for budget systems to support DirectX 10.1, Microsoft's API (application programming interface), which taps into graphics cores for improved gaming and video. The DirectX 10.1 API includes faster rendering techniques to bring greater realism to 3D games. Games like "World of Warcraft," "The Sims 3" and "Battlefield Heroes" could see improved performance on the new chipset, Barry said.
AMD's 790GX chipset also supports DirectX 10.1, but it's for higher-end systems where users can add discrete graphics cards to the motherboard.
The 785G works with multiple AMD processors including Athlon, Phenom and Sempron. It is aimed at buyers who want a budget system with integrated graphics. The systems will start appearing on shelves later this year, Barry said.