Diposting oleh
Mohammed Jevrie
Selasa, 28 Juli 2009
NEW YORK - Salah satu jejaring sosial tertua, Friendster, berencana untuk menjual sebagian besar sahamnya. Menurut Bank investasi Morgan Stanley, Friendster sedang mencari pembeli yang berasal dari Asia.
Dari dokumen yang eksklusif didapatkan Tech Crunch, dan dikutip okezone, Selasa (28/7/2009), menunjukan kalau yang menjadi alasan kuat Friendster 'jual diri' di Asia, karena hampir sebagian besar pengguna Friendster berasal dari Asia Pasfik.
Dokumen yang diakui keasilianya, karena ada cap terhitung bulan Juli 2009, terlampir kalau dari 100 juta pengguna Friendster, sebanyak 75 persen-nya berasal dari Asia. Disebutkan juga negara kunci yang menjadi kesuksesan jejaring sosial ini adalah, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Lembar fakta itu juga menyebutkan, walaupun berjalan lambat, setidaknya ada 100 ribu anggota baru yang bergabung dengan Friendster. Itu sebabnya, Friendster sangat berharap bisa dibeli oleh pembeli dari Asia. Karena mereka yakin, dalam beberapa tahun kedepan, dedengkot jejaring sosial ini bakal melejit kembali di Asia dalam waktu beberapa tahun kedepan.
Kendati demikian, dalam dokumen rahasia itu, tidak disebutkan berapa harga yang ditawarkan. Yang jelas perusahaan yang memiliki perwakilan di Singapura, Australia, dan Amerika Serikat itu, menyimpan dana hingga USD45 juta dari gabungan beberapa perusahaan.
Tak bisa dipungkiri lagi, Friendster memang harus bergerak cepat, jika tidak ingin selalu kalah dari Facebook. Sekelumit kenangan masa lalu, yang menjadikan Friendster nomor satu di Indonesia, harus segera diambil kembali.
0 komentar